Menurut Kate Percy, Sports Nutritionist dan dan penulis i Go Faster Foods, mengatakan, “Pengendara sepeda harus memiliki tujuan untuk diet yang terdiri dari sekitar 60 persen karbohidrat sebagai sumber utama bahan bakar untuk energi, 20 persen protein sebagai kekuatan otot dan memperbaiki otot, dan 20 persen lemak yang memiliki lemak tak jenuh untuk meningkatkan kesehatan kardiovaskular. ”
Hitungan kalori harus cukup tinggi untuk mengimbangi apa yang Anda gunakan, dan Anda harus mencoba untuk tidak mengonsumsi kalori ’kosong’ seperti minuman bersoda, permen dan alkohol.
Ahli gizi Renee McGregor menyarankan cara termudah untuk mencapai tujuan ini adalah mengisi sepertiga piring dengan sepertiga dari makanan berbahan dasar tepung, sepertiga daging atau ikan, dan sepertiga salad atau sayuran. Ukuran porsi sejatinya akan berbeda tergantung pada kebutuhan dan ukuran tubuh si pesepeda. Namun, Anda tetap wajib mengonsumsi makanan sehat dengan rutin dan dimulai dengan makanan yang Anda makan di pagi hari.
“Banyak kebenaran yang terungkap dan menyatakan bahwa sarapan adalah makan yang paling penting saat ini,” kata McGregor. “Apalagi jika Anda ingin bersepeda. Bila tidak sarapan, metabolisme Anda tidak akan ‘terbangun’ setelah beristirahat semalaman. Cukupi kebutuhan nutrisi saat Anda sarapan,” tambahnya. Menyantap gandum dan biji-bijian di pagi hari sangat baik untuk melepaskan gula ke dalam darah secara perlahan-lahan.
Hitungan kalori dalam makanan Anda harus dibagi cukup merata di seluruh menu sarapan, makan siang dan makan malam. Anda harus menjaga keseimbangan diet untuk memasukkan lebih karbohidrat sebagai bahan bakar untuk otot. “Dalam waktu 24-48 jam, pengendara sepeda bisa melahap makanan yang mengandung 70% karbohidrat, 20% protein dan 10% lemak,” saran McGregor.
Contoh Menu:
Makanan ringan yang terbuat dari daging ikan, kentang rebus, brokoli, wortel dan jagung manis dengan puding roti sebagai hidangan penutup mengandung 60% karbohidrat, 25% protein dan 15% lemak dan mengandung 590 kalori (plus 250 kalori untuk puding). Sebuah keseimbangan ideal untuk pesepeda.
Hitungan kalori harus cukup tinggi untuk mengimbangi apa yang Anda gunakan, dan Anda harus mencoba untuk tidak mengonsumsi kalori ’kosong’ seperti minuman bersoda, permen dan alkohol.
Ahli gizi Renee McGregor menyarankan cara termudah untuk mencapai tujuan ini adalah mengisi sepertiga piring dengan sepertiga dari makanan berbahan dasar tepung, sepertiga daging atau ikan, dan sepertiga salad atau sayuran. Ukuran porsi sejatinya akan berbeda tergantung pada kebutuhan dan ukuran tubuh si pesepeda. Namun, Anda tetap wajib mengonsumsi makanan sehat dengan rutin dan dimulai dengan makanan yang Anda makan di pagi hari.
“Banyak kebenaran yang terungkap dan menyatakan bahwa sarapan adalah makan yang paling penting saat ini,” kata McGregor. “Apalagi jika Anda ingin bersepeda. Bila tidak sarapan, metabolisme Anda tidak akan ‘terbangun’ setelah beristirahat semalaman. Cukupi kebutuhan nutrisi saat Anda sarapan,” tambahnya. Menyantap gandum dan biji-bijian di pagi hari sangat baik untuk melepaskan gula ke dalam darah secara perlahan-lahan.
Hitungan kalori dalam makanan Anda harus dibagi cukup merata di seluruh menu sarapan, makan siang dan makan malam. Anda harus menjaga keseimbangan diet untuk memasukkan lebih karbohidrat sebagai bahan bakar untuk otot. “Dalam waktu 24-48 jam, pengendara sepeda bisa melahap makanan yang mengandung 70% karbohidrat, 20% protein dan 10% lemak,” saran McGregor.
Contoh Menu:
Makanan ringan yang terbuat dari daging ikan, kentang rebus, brokoli, wortel dan jagung manis dengan puding roti sebagai hidangan penutup mengandung 60% karbohidrat, 25% protein dan 15% lemak dan mengandung 590 kalori (plus 250 kalori untuk puding). Sebuah keseimbangan ideal untuk pesepeda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar