Bila suatu hal sudah menjadi kebiasaan kita, seringkali kita terus menerus melakukannya begitu saja tanpa memperhatikannya lagi. Misalnya dalam hal berbelanja. Setiap keluarga pasti belanja tiap bulan.Ada saja yang dibelanjakan, seperti sabun mandi, shampoo, pasta gigi, deterjen, pemutih, softener, pembersih lantai, kosmetik, pencuci piring, sayuran, snack, minyak goreng, beras, kecap, sambal, dll.
Berbelanja setiap bulan sudah menjadi rutinitas. Bahkan dalam satu bulan bisa lebih dari satu kali. Pertanyaannya adalah, berapa banyak uang yang telah kita habiskan untuk belanja setiap bulan? Berapa persen dari penghasilan kita yang kita habiskan untuk berbelanja?
Rata-rata satu keluarga menghabiskan kira-kira 20-25% dari penghasilan untuk berbelanja. Sebagian keluarga malah lebih banyak lagi, bisa lebih dari 50% penghasilan habis untuk berbelanja. Bila ditambah dengan biaya lain-lain seperti biaya sekolah anak, cicilan rumah, cicilan mobil, gaji pembantu, dan sebagainya, maka nyaris mencapai 100% dari penghasilan. Dengan demikian praktis tidak ada lagi uang yang bisa ditabung setiap bulan.
Setiap kali kita belanja, minimal ada 2 (dua) pihak yang paling beruntung. Yang pertama adalah pihak Produsen. Kita pasti setuju bahwa produsen shampoo, sabun dan pasta gigi, pasti kaya raya. Pihak kedua yang menangguk keuntungan adalah Distributor, dalam hal ini diwakili Supermarket. Kita juga pasti setuju bahwa bila kita memiliki supermarket, pasti kita juga akan jadi kaya raya.
Karena Bisnis Retail adalah Salah satu bisnis yang tetap akan bertahan dan bertumbuh sampai akhir masa mengingat jumlah peningkatan penduduk dan peningkatan kebutuhan setiap orang yang bertambah usia
Dari mana mereka bisa kaya? DARI UANG KITA! Juga dari uang orang tua kita yang sejak dulu berbelanja, dan dari uang yang akan dihabiskan oleh anak-anak kita sekarang dan nanti. Bayangkan, betapa banyaknya uang yang kita setor ke rekening mereka setiap bulan!
Lalu apakah kita bisa ikutan jadi kaya? Tentu tidak! Kecuali kita juga ikut mendirikan pabrik atau membuka supermarket. Tapi untuk itu semua kan perlu modal yang besar, bisa puluhan hingga ratusan juta rupiah.
Ya, tentu saja. Kata orang, makin besar modal, makin cepat sukses (teorinya). Lalu bagaimana bagi kita yang tidak punya modal? Apakah kita hanya bisa menonton uang "hilang" setiap bulan?
Tunggu dulu! Sekarang ada satu kesempatan dimana kita bisa ikut memperoleh keuntungan, bukannya terus-menerus jadi "korban" saja. Sistem ini kita namakan sistem SMART SHOPPING.
JANGAN BIARKAN ORANG LAIN MENIKMATI TAMBANG EMAS
DI RUMAH ANDA! MULAILAH MENIKMATI TAMBANG EMAS ANDA SENDIRI!!!
Hanya dengan berbelanja produk2 belanja bulanan Anda sebesar Rp 250.000,-/bulan, Anda berpeluang memperoleh income tambahan sebesar Rp 10-50 juta/bulan + Jalan2x keluar Negeri Gratis. Tidak ada uang yang diinvestasikan sama sekali. Hanya merubah strategy cara anda berbelanja saja, memilih produk yang tepat, produknya tidak cocok, ada garansi uang kembali 100%!!! Bagaimana mungkin hanya belanja kebutuhan dirumah maximal 10 bulan , dibayar minimal 10 juta setiap bulan, hanya program "SMART SHOPPING" solusinya
LUAR BIASA!!!
Untuk info selengkapnya, silahkan hubungi:
Harry Teguh Nugroho "School of Business"
Email : h_teguh@yahoo.com
Harry Teguh Nugroho "School of Business"
Email : h_teguh@yahoo.com
Phone : +62 852 508 50189
Salam Sukses Luar Biasa!